DISIPLIN SEBAGAI BUDAYA MASA DEPAN

Di era yang semakin berkembang, teknologi menjadi hal penting bagi semua orang. Tak ada yang tak mengenal teknologi. Di perkotaan, teknologi menjadi syarat utama bagi setiap orang. Dengan kecanggihannya, teknologi kini mampu bersaing dengan manusia. Salah satunya melalui perkembangan robot untuk industri. Sementara di pedesaan, teknologi tak jauh sama pentingnya seperti di perkotaan. Biasanya, teknologi di pedesaan digunakan untuk kebutuhan pertanian atau peternakan. Dengan berkembangnya teknologi di berbagai sektor, semua menjadi serba mudah bagi kita, manusia.

Di balik pesatnya perkembangan teknologi, ada beberapa budaya yang akhirnya tersisihkan, salah satunya yaitu budaya disiplin. Seperti kita tahu, zaman dahulu orang-orang sangat menerapkan hidup disiplin. Bukan hanya karena karena mematuhi aturan yang berlaku, melainkan karena budaya. Hal ini bisa dilihat dari kegigihannya untuk mencapai tujuan. Misalnya saja para pejuang kemerdekaan Indonesia dulu. Mereka menerapkan disiplin karena ada tujuan yang ingin mereka raih, dalam hal ini kemerdekaan. Dengan disiplin pada tujuan, para pejuang akhirnya bisa meraih kemerdekaan Indonesia. Dalam hal lain, pada zaman ilmu pengetahuan, para penemu menerapkan disiplin dalam hidupnya. Hal itu bisa kita lihat dari keberhasilannya menemukan suatu teori atau perangkat yang berkembang sampai saat sekarang.

Dari contoh di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya menerapkan sikap disiplin dalam hidup kita sangat penting. Karena dengan disiplin, pekerjaan apapun yang kita jalani akan terasa ringan. Adapun cara agar kita dapat menerapkan disiplin dalam kehidupan kita. Pertama, sadari bahwa kita sering melanggar aturan. Sadar bahwa kita sering melakukan pelanggaran membuat kita berpikir ulang mengenai makna disiplin. Berpikir bahwa hal sekecil apapun pernah kita langgar. Setelah seperti itu, hati kita akan terdorong agar ke depannya bisa disiplin.

Kedua, jalani saja terlebih dahulu. Bagi sebagian orang yang kurang menerapkan kedisiplinan dalam hidupnya mungkin akan terasa sangat berat melihat bahwa ternyata rutinitas yang selama ini mereka jalani ternyata telah melanggar aturan. Contohnya disiplin waktu. Tak sedikit orang yang sering melanggar kedisiplinan terhadap waktu. Dapat kita lihat di sekitar kita ketika mengadakan pertemuan-pertemuan. Selalu ada beberapa orang yang terlambat untuk tiba dengan alasan apapun. Kenapa bisa terjadi? Karena mereka kurang menerapkan kedisiplinan terhadap waktu, kurang memanajemen waktu dari berangkat hingga tiba di lokasi pertemuan, kurang memperhatikan faktor penghambat ketika sedang dalam perjalanan. Itu sering kali terjadi di antara kita. Solusinya, kita harus merencanakannya dengan matang, mengerti faktor pendukung dan penghambatnya, cara mengatasi keterlambatan, dan lain sebagainya.

Ketiga, mengingatkan kepada orang lain bahwa itu salah. Maksudnya, karena kedisiplinan menyangkut dengan peraturan, maka ketika ada orang lain melakukan pelanggaran terhadap aturan itu, kita senantiasa mengingatkan kepada pelanggar bahwa itu telah melenceng dari aturan. Meskipun kita tahu bahwa kita juga pernah melakukan kesalahan dan tidak bisa menghindar dari kesalahan. Tetapi setidaknya kita ingin meminimalisir kesalahan itu terjadi. Karena jika orang yang benar diam, maka kesalahan apapun akan selalu terjadi, mungkin saja bisa bertambah lebih parah lagi.

Bagaimanapun, kedisiplinan merupakan budaya kita sejak zaman dahulu. Dalam hal apapun juga, kita harus bisa menerapkan kedisiplinan. Jika tak bisa membuat orang lain disiplin, setidaknya kita jangan menambah pelanggaran. Perubahan apapun yang kita inginkan, hendaknya mulai terlebih dahulu dari diri sendiri. Perilaku disiplin juga hendaknya diwariskan turun-temurun. Tujuannya supaya kehidupan di masa yang akan datang tentram dan aman, jauh dari kata pelanggaran. Semoga saja.

Salam aksara,
Patiko

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilusi

ANTARA MAHASISWA, MIMPI, DAN AMBISI

RMK Perencanaan Transportasi