PERCAYA DIRI? KENAPA TIDAK

Pernahkah kalian merasa ragu untuk melangkah? Pernahkah kalian merasa bahwa kalian tidak bisa melakukan apapun? Jika kalian pernah, maka kalian juga merasakan apa yang pernah saya rasakan. Jika belum pernah, percayalah, suatu saat nanti kalian akan merasakannya, cepat atau lambat. Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa kita ragu? Mengapa kita merasa tak bisa melakukan apapun? Mungkin saya bisa membantu dengan pemahaman yang saya punya.

Ada hal yang perlu kita ketahui, bahwa manusia memiliki perasaan tentang keraguan terhadap suatu hal. Faktanya, otak kita memproses suatu informasi yang baru melalui salah satu bagian dari otak kita yang disebut lobus frontal. Fungsi utamanya untuk mengatur gerakan sadar, meliputi penalaran, perencanaan, perilaku, pengorganisasian pikiran, emosi, pemecahan masalah, dan dorongan seksual. Melalui lobus frontal inilah kita diminta untuk menalar berbagai informasi baru yang kita dapatkan dari luar diri kita. Kemudian, memori bekerja untuk mengingat kembali apakah informasi baru yang kita dapatkan sekarang pernah juga kita dapatkan sebelumnya. Jika pernah mendapatkan, maka otak kita akan mencocokkan informasi baru dengan informasi lama. Jika sama dengan informasi sebelumnya, otak kita akan menerimanya. Namun, jika berbeda, otak kita akan meresponnya dalam bentuk keraguan. Hal itulah mengapa kita bisa merasa ragu terhadap sesuatu. Jangan salah, dalam keraguan, secara tidak sadar, otak kita berusaha untuk memecahkan keraguan tersebut. Kita akan mencari kebenarannya melalui informasi-informasi baru yang kita cari untuk menjawab segala keraguan yang selama ini kita pertanyakan. Kita berusaha untuk memecahkan segala masalah yang kita hadapi.

Dalam keraguan, akhirnya kita mendapat informasi baru yang mungkin sebelumnya belum pernah kita tahu. Informasi baru bisa menambah wawasan kita terhadap sesuatu. Dengan tambahan pengetahuan ini maka kita bisa mengembangkannya, dan bila kita merasa minat, kita bisa mendalaminya. Kembali pada permasalahan awal, kenapa kita bisa merasa ragu? Jawabannya sederhana, karena kita belum tahu kebenarannya dan kita belum tahu bagaimana harus memulainya. Jika kita tahu kebenarannya, kita tidak mungkin merasa ragu. Jika kita tahu bagaimana caranya untuk memulai suatu hal, kita tidak akan merasa ragu untuk melangkah. Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa memulai suatu hal tanpa ragu? Hal yang perlu kita lakukan adalah melawan semua keraguan yang kita rasakan. Caranya dengan mencari kebenarannya itu sendiri. Poin pertamanya, kita harus tahu bagaimana kebenaran sesungguhnya. Poin kedua, kita harus percaya diri. Hal ini juga penting untuk kita miliki. Karena jika kepercayaan diri kita kurang, kita akan selalu ragu untuk memulai segala sesuatu. Kita tidak akan bergerak ke arah yang berbeda, kita hanya akan bergerak diam di satu titik. Maka asah kepercayaan diri kita merupakan hal yang paling diutamakan.

Percaya diri membuat kita selalu optimis menghadapi segala masalah yang akan kita hadapi nanti. Dengan percaya diri juga, kita akan selalu bisa mencari kebenaran dan memecah keraguan. Namun, percaya diri yang terlalu tinggi (overconfident) dapat membuat kita merasa angkuh terhadap sesuatu yang tak semestinya kita besarkan. Berhati-hatilah. Poin ketiga, memahami segala risiko yang akan terjadi. Kita harus sadar, bahwa apapun yang kita lakukan akan melahirkan risiko. Hal ini tak bisa kita hindari. Bahkan sebaliknya, jika kita mencoba untuk menghindari risiko yang akan terjadi, kita hanya akan kembali lagi pada titik awal kita memulai. Siap tidak siap, kita harus mencoba menghadapinya dengan cara dan pengetahuan yang kita punya. Kenapa perlu dengan pengetahuan? Karena jika tanpa ilmu, sama saja seperti menghadapinya dengan tangan kosong. Kita akan selalu kalah, karena kita tidak punya strategi untuk mengalahkannya. Itu juga berlaku untuk setiap apapun yang kita jalani. Intinya, jika kita ingin memulai sesuatu, kita harus punya ilmunya.

Melalui ilmu dan percaya diri yang tinggi (tapi tak terlalu tinggi), kita berusaha untuk memecah keraguan yang selalu kita tanyakan kebenarannya. Pada dasarnya, manusia tidak lepas dari rasa ragu. Sebaliknya, dengan rasa ragu tersebut manusia bisa berkembang. Karena kita menuntut kebenaran dari segala hal yang akhirnya menjadi informasi dan ilmu baru bagi diri kita sendiri. Jangan ragu untuk merasa ragu.

Pada akhirnya, apakah kalian merasa ragu dengan apa yang saya tulis? Jika ragu, cari kebenarannya. Dunia masih terlalu luas untuk dijelajahi oleh pikiran kita yang sempit.

Salam aksara,
Patiko

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilusi

ANTARA MAHASISWA, MIMPI, DAN AMBISI

RMK Perencanaan Transportasi